ASAHAN - Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan sampai hari ini (H-4) sepertinya belum Move On dalam menyambut sekaligus memeriahkan HUT RI ke-79. Hal ini terbukti dengan tidak adanya pembenahan di sekira halaman depan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan dalam menyambut sekaligus memeriahkan HUT RI ke-79.
Terlihat umbul-umbul yang terpasang di halaman depan kantor Dinas Perhubungan masih yang lama (HUT RI ke-78) dan bendera yang terpasang tidak dalam kondisi yang benar dan baik.
Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia DPC Persatuan Putra Putri Angkatan Darat (P3AD) Kabupaten Asahan, Edward Banjarnahor saat ditemui awak media ini pada Selasa, (13/08/2024) di depan kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan.
"Kita harapkan kepada Bupati Asahan, H. Surya, BSc untuk segera menegur atau memberi peringatan tegas kepada para pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan yang jumlahnya ratusan pegawai", ujar Edward Banjarnahor.
" Untuk kita ketahui bersama bahwa pada saat pembagian bendera merah putih pada Rabu, (31/07/2024) di depan kantor Perpustakaan Kabupaten Asahan, Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar, S.Sos, M.Si pada pidatonya mengatakan, melalui gerakan pembagian Bendera Merah Putih ini diharapkan dapat menimbulkan rasa nasionalisme dan semangat kesatuan dan persatuan untuk mengantisipasi adanya ancaman yang dapat merusak nilai-nilai kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.
Baca juga:
Ayo Pasang Patok Tanahmu!
|
"Ada-ada saja kan, bayangkan begitu banyaknya pegawai di Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan tapi tak satupun yang tergerak hatinya untuk membenahi halaman kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Asahan, sementara kantor kantor OPD lainnya terlihat indah dan tertata rapi menyambut sekaligus memeriahkan HUT RI ke-79", tandas Edward Banjarnahor.
Baca juga:
Sekda Kabupaten Asahan Buka Rakornis TP PKK
|
"Jadi, bagaimanalah mau menimbulkan rasa nasionalisme dan semangat kesatuan dan persatuan kalau kantor saja tidak bisa dibenahi sekali setahun", ujar Edward Banjarnahor mengakhiri. Edward Banjarnahor